Terkesima Ronggeng Tampil Terbaik di Gantang Bareng 13 P4SI Surabaya
Terkesima Ronggeng Tampil Terbaik di Gantang Bareng 13 P4SI Surabaya
Surabaya, Agrobisburung.Com – Gantang bareng yang telah rutin digelar P4SI pengcab Surabaya setiap hari Rabu malam di gantangan IBM BC kini telah memasuki episode ke 13 (21/10), tampilnya Terkesima & Ronggeng sebagai juara I dan II menunjukan kualitas burung puter pelung kian meningkat serta terus bertambah para penggemarnya, sehingga ke depan diharapkan dari gantang bareng secara Berkala mampu mengeluarkan jawara-jawara baru bagi pemula, tentu dengan harapan secara bertahap bisa bersaing di arena Latber, Latpres, Liga dan lomba besar lainya.
Terkesima yang bertengger di gantangan 46 andalan baru Moch Ainin pemilik MA bird farm Sidoarjo mampu mencuri star, sejak babak pertama selalu tampil maksimal sehingga mendapat bendera favorit tertinggi sampai babak terakhir, hingga dinobatkan sebagai juara I. Disusul Ronggeng yang juga gacoan baru milik WS bird farm Surabaya di gantangan nomor 12 yang dikawal Ibnu sebagai jokinya mampu menduduki juara II.
Sementara posisi ke III ditempati Hibrida jagoan Erwan A2E3 bird farm yang ditempel ketat Maradona milik Moch Ainin dan Crang andalan Erwan sendiri. Kali ini MA bird farm tampil terbaik dengan meraih juara terbanyak tidak kurang 3 piala dibawah pulang, selain hasil kerja keras Terkesima juga sumbangsih Maradona juara IV dan Kandas junior yang mempersembahkan juara VIII.
Meskipun gantang bareng tetapi peserta yang antusias hadir tidak hanya dari Surabaya dan Sidoarjo, bahkan ada peserta dari Jombang (Arus Bawah) serta beberapa kota lain. Gantang bareng ini terasa memang benar benar kelas pemula, seperti Mudjino penghobi asal Surabaya meskipun burungnya (Solo) mampu masuk diurutan ke IX tetapi sangkar yang dipakai cukup sederhana. “Ya kan yang dinilai burungnya, bukan sangkarnya, buktinya burung saya juga juara,” ujar Mudjiono santai.
Menurut Silvi ketua bidang III penjurian P4SI pengcab Surabaya, apa yang disampaikan Mudjiono benar karena dalam lomba baik gantang bareng, latber maupun tingkat lomba lainya yang dinilai hanya suara burung itu, yang lainya tidak ada penilaian, apalagi gantang bareng justru untuk merangsang penghobi pemula untuk turun. “Kami tidak membatasi dan membedakan sangkar, silakan bawa burungnya untuk sangkar yang ada tidak apa-apa, itu kan hanya pemanis saja,” himbau Silvi yang juga juri P4SI.
Terkait dengan tambahan persyaratan harus membawa kitir, ini sekedar untuk mebatasi supaya burung-burung yang sudah menang beberapa kali juara I-III di lomba tingkat atasnya misal Latber, apalagi Latpres dan Liga tidak diturunkan di gantang bareng, “Karena memang gantang bareng diperuntukan burung burung pemula agar memiliki kesempatan keluar sebagai juara dan mampu meningkat prestasi turun ke jenjang lebih tinggi, sehingga jawara jawara baru ini bisa meniti prestasi mulai gantang bareng,” tambah Sutejo RC ketua II bidang lomba P4SI pengcab Surabaya.
Diharapkan gantang bareng memang untuk pembelajaran burung-burung pemula turun di arena lomba, sehingga mentalnya terlatih dan bisa membandingkan kualitas suara dengan burung-burung lain yang dipersiapkan untuk turun ke jenjang lebih tinggi, disamping itu bisa untuk para penghobi mencari gacoan yang bagus dengan memantau di gantangan kalau ada kelihatan propek bisa dinego langsung ke pemiliknya, karena baru turun di kelas pemula tentu harganya relatif jauh lebih murah dibanding dengan yang sudah juara Latber atau Latpres. AB-UTE
Tinggalkan Komentar