CTP Group Madura Terus Berinovasi Mencetak burung Mewah & Lebih Memilih Pendekatan Ilmu Statistik Dengan Menerapkan Sistem Line Breed Sebagai Basicblood
CTP Group Madura Terus Berinovasi Mencetak burung Mewah & Lebih Memilih Pendekatan Ilmu Statistik Dengan Menerapkan Sistem Line Breed Sebagai Basicblood

CTP BF BANGKALAN










BANGKALAN, agrobisburung.com – Produk breeding peternak yang satu ini sedang naik daun di blok timur, beberapa tetasan kandang ternaknya moncer di banyak gelaran lomba lomba bergengsi. Adalah CTP Group BF Madura akhirnya bisa menemukan ritme dalam hobi perkutut dan itu mulai diraihnya dalam 3 tahun terakhir dan memasuki tahun 2020 bagi CTP Group menjadi tahun penting dalam mengembangkan hobi perkutut. Perjalanan panjang di hobi perkutut memberikan pelajaran berharga bagi RA Mahmud untuk bisa fokus dalam mengembangkan galur breeding ataupun basicblood yang pas untuk bisa mencetak burung mewah.








Untuk menuju ke arah tersebut RA. Mahmud lebih memilih pendekatan teorì breeding line breed (perkawinan dua individu yang memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh). Dengan pendekatan breeding tersebut CTP Group mengembangkan trah darah (jawara) Pusaka yang juga produk CTP sendiri yang sudah teruji kualitasnya. Dari sinilah basicblood CTP Group banyak dikembangkan di CTP Bf Bangkalan yang fokus di 88 petak kandang, CTP Bf Blega yang merombak materi utamanya dengan fokus di 40 petak kandang dan DMA Bf Sampang yang member baru CTP dengan fokus di 24 petak kandang serta Permata Bf Bangkalan dan juga Bila BF Surabaya




Selain galur basicblood Pusaka, ada galur CTP 333 (TOP 777 A X AKN Adik Syahrul Khan) yang menjadi basicblood CTP Group. Kedua trah basic inilah yang mulai melahirkan burung burung lomba/lapangan seperti Naga Kembar (CTP N-4) , Lembayung Sutra ( CTP 11), Sayonara (CTP 666), Borjuis (CTP XXX), Barbosa CTP K-D, Symponi CTP EEE dan Marques (CTP 777 B) burung burung lainnya. “Alhamdulillah dua basicblood yang saya inginkan sudah bisa sesuai harapan dan paling tidak ada dua lagi basicblood yang harus saya buat supaya pengembangannya bisa banyak pilihan. Namun kita tetap membuka untuk pilihan trah lain menjadi trah indukan di CTP Group,” terang RA Mahmud.


Apa yang dicapai RA Mahmud sampai saat ini adalah hasil dari pemikiran yang positif untuk menerapkan sebuah pendekatan Ilmu Statistik (Simulasi Montecarlo) yang bertujuan untuk mencari most probability dalam mencapai hasil breeding yang bagus dan sesuai harapan. Perlu di catat juga bahwa dalam praktek breeding perkutut tidak ada yang pasti tetapi semua kemungkinan bisa terjadi (deviasi/penyimpangan terkandang terlalu lebar). Nah dengan pendekatan ilmu statistik ini RA Mahmud bisa mempersempit kemungkinan-kemungkiinan tersebut dengan tujuan mencari titik dimana the most probable (hasil yang paling mungkin) bisa dicapai. Sehingga hasil breeding bisa sesuai dengan yang diharapkan peternak.

Menurut RA Mahmud yang juga ketua pengda Bangkalan menyebutkan bahwa walaupun masih belum 100 persen puas dengan hasil tersebut namun apa yang dilakoni sudah sesuai harapan, arah breeding yang diinginkannya sudah bisa mencetak burung burung kelas. Nah keyakinan inilah dijalankan dan pengembangan trah trah terbaik di CTP group sudah diterapkan dan dibuktikan dalam breeding di tiga lokasi berbeda.

Pembuktian akan pendekatan statistik itu mulai dirasakan dan secara perlahan diamati terus oleh RA Mahmud dan ternyata sudah benar arahnya sehingga CTP BF Bangkalan yang jadi leader group mau tidak mau harus mengembangkan kandang ternaknya. Dan dalam waktu dekat juga akan meresmikan kandang baru yang representatif untuk pengembangan basicblood CTP di Bangkalan serta CTP BF Blega dan DMA BF Sampang tetap menjalankan galur yang sama dengan feeling mereka dan sepertinya hasil yang diperoleh sama dengan leader mereka CTP BF Bangkalan.

“Tapi saya masih belum puas dengan hasil CTP saat ini , secara selera untuk lapangan sudah oke namun untuk kualitas sepurna lomba masih belum karena hobi itu harus dari dan menyentuh hati. Saya bercita cita bisa mencetak burung yang bisa membuat kungmania ikut berteriak karena memang kelas kualitas burungmya dan saya ingin juga mencetak burung yang trade mark-nya hanya bisa di dapat di CTP, itu sebuah harapan seorang peternak yang menjiwai hobi perkutut” ucap RA Mahmud serius tentang hasil breeding yang sudah di hasilkan

Lebih jauh RA Mahmud mengatakan bahwa dirinya tidak pernah punya cita cita memiliki kandang unggulan. Dirinya ingin bahwa semua kandang yang dimilikinya jadi terbaik semuanya. Secara materi produk CTP Group sudah siap, suara gede, irama, jalan tengah dan ujung istimewa dan CTP terus berupaya untuk mencetak dan mempertajam tipikal suara depan yang mewah sebagai kelengkapan suara istimewa.

“Dan yang pasti satu hal yang tidak dimiliki kungmania dalam hal konsep breeding selain Materi/trah terbaik adalah doa 600 santri dari Pagi hingga Malam di Ponpes yang dikelola keluarga saya. Itulah yang menguatkan saya untuk semakin fokus di hobi perkutut untuk bisa tetap mandiri membiayai 2 Pondok Pesantren yang banyak dihuni anak yatim piatu,” kata RA Mahmud secara gamblang. AB-END
Advertisement

Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar