Sidoarjo, Agrobisburung.Com – Apa arti sebuah nama ungkapan ini selalu muncul dalam benak kita tentu nama memiliki banyak arti dan tujuan bahkan nama seringkali dikaitkan dengan do’a, sebagaimana bird farm milik Prasetyo Utomo (27 tahun) yang diberi nama Semar Gede dengan harapan dari kandang inilah lahir puter-puter jawara yang mewarnai arena lomba.

Semar Gede sukses antarkan jagianya di event bergengsi bersama para jawara lainya

Sebagaimana diungkapkan Prasetyo, Semar merupakan tokoh pewayangan salah satu punokawan yang sering mengasuh para raja (baca : penggede/pejabat besar) disaat masih kecil. “Tentu kami juga berharap dari kandang kami dapat melahirkan atau mencetak para pembesar (baca : jawara) di kalangan pengobi puter, selain itu juga nama Semar Gede untuk memudahkan para pengobi lebih mengenal agar bisa mempercepat membesarkan farm,” paparnya.

Semar Gede saat turun di Brawiaya Cup
Bhirawa

Harapan itu ternyata kini dinilai Prasetyo sudah banyak terbukti karena hampir setiap turun Latber, Latpres, Liga maupun lomba lomba besar lainnya tidak pernah pulang dengan tangan hampa, selalu membawah tropi kemenangan, bahkan kini nama Semar Gede di kalangan puter mania sudah familier dan hampir hasil ternakanya mewarnai kandang penghobi lain, khususnya di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.

Semar Gede usai berlaga di Liga Puter atim putaran I

Diakui Prasetyo sebenarnya memulai pelihara puter ini sejak tahun 2010, hanya saja khusus puter pelung baru fokus mulai tahun 2013 meskipun awalnya sebagai babuan (baby sister) untuk burung perkutut. Tapi karena lama-lama melihat suaranya yang anggun dan merdu kecintaanya berubah menjadi hobi yang benar-benar dicintai.

Setiap turun event tak lepas bawa pulang piala

Beberapa puter jawara yang sudah melegenda atau yang masih aktif turun lomba yang tidak asing lagi bagi kalangan puter mania andalan Semar Gede diantaranya Siliwangi I, Ken Arok, Maharani, Wisanggeni, Purwaceng, Dewo, Bhirawa dan beberapa jagoan lainya, bahkan kini beberapa jawara tersebut juga sudah melahirkan jawara-jawara baru, seperti Suramadu anak dari Wisanggeni, Purwoceng yang melahirkan Anoman dan generasi ini yang selalu tampil di gantangan akhir-akhir ini sebagai andalan baru.

Semar Gede sukses antarkan jagonya di Brawiaya Cup

Bahkan puter-puter yang memiliki reputasi bagus dari Semar Gede BF yang sudah pindah kandang  diantaranya Zept anak Siliwangi yang kini berada di Wal BF Surabaya, Putra SG anak Ken Arok kini dipelihara Budi Bangkalan, Nogo Sosro anak Dewangga yang sudah menetap di Abah Carik BF Sidoarjo.  Bahkan di farm-farm lain trah-trah dari kandang  Semar Gede juga sudah melahirkan jawara-jawara baru, sehingga ring SG cukup mewarnai kandang-kandang  para puter mania.

Semar gede saat turun di Madura juga sukses bawa piala

Nama besar bagi Semar Gede memang semua melalui proses panjang dari perjalanan yang telah dilalui, meskipun kini telah memiliki indukan yang sudah banyak menghasilkan puter-puter yang dapat dihandalkan di arena lomba tetapi penyilangan dan seleksi tetap diperketat untuk mendapatkan upgrade hasil terbaik, sesuai irama puter terkini, sehingga selalu mengikuti trend-trend terbaru.

Prasetyo Utomo Semar Gede saat borong tropi DPRD Kota Madiun Cup

Untuk seleksi anakan menurut Pras, dilakukan sejak umur 3 bulan. “Puter umur segitu biasanya sudah mulai bunyi sehingga dasar suaranya kelihatan, jika ada tekanan suara tengah dan kuuwoknya sudah tampak baru dipisah dari kandang umbaran dan dipantau dalam sangkar tersendiri,” ujarnya. “Atau kalau sudah ada yang meninjol bunyinya juga dipisah biar memacu untuk yang lain mau mengeluarkan angunananya,” tambahnya. AB-UTE  

Prasetyo Utomo kibarkan panji pani di Mojokerto

Tinggalkan Komentar