A Latif dengan segudang prestasi puter pelungnya

SURABAYA, agrobisburung.com – Siapa puter mania yang tidak kenal dengan Abdul Latif pemilik Dul Latif Si WalanKerto (DLSWK) bird farm Surabaya yang turun single fighter dan sering merebut juara di lomba-lomba besar puter pelung, pria berbadan macho ini sukses mengantarkan puter andalanya meraih prestasi tertinggi dan nama burungnya selalu bertengger di daftar pemenang urutan teratas, bahkan saat turun di Liga Puter Jawa Timur juara I & II madya diraihnya. Lantas apa rahasianya berikut A Latif membuka untuk pembaca, intinya senangkan hati puter dengan beberapa betina sebagai selir.

A Latif dengan segudang prestasi puter pelungnya

Tentu banyak pengobi yang merasa kesal puter-puter bagus yang dibelinya dengan harga mahal ternyata saat di lapangan sering kali tidak jalan sesuai harapan, kadang suara emasnya tidak keluar, kadang juga tidak stabil suaranya sehingga perolehan nilai tidak bisa maksimal, sulit untuk mencapai juara di urutan pertama. A Latif meskipun baru 1,5 tahun menggeluti dunia hobi puter pelung tetapi paham betul karakter burung tersebut seingga muda untuk merawatnya.

Single Figter aktif turun di event-event besar tanpa pilih tanding

Menurut pemilik Sarmila juara Liga Puter Jatim I, untuk menjadi juara dasar utama adalah suara burung itu sendiri, jika kualitasnya memang bagus baru menginjak ke perawatan. “Sebetulnya rawatan burung puter ini paling muda diantara burung-burung lomba lainya, kalau hatinya senang dia akan rain bunyi apalagi birainya bisa tersalurkan, pasti akan tampil maksimal,” ungkap Latif. “Bila perlu untuk burung yang selalu turun ke lomba siapkan beberapa betina bisa sampai 3 ekor untuk menjadi selir,” tambahnya.

Mengawali Liga Puter Jatim A Latif antarkan Lamborgini dan Sarmila juara I & II kelas Madya

Perlunya banyak betina ini untuk mengantisipasi, jika pasangan satunya bertelur maka sudah ada cadangan betina lain yang birahi untuk menjadi pendamping. “Mengingat jika birahinya tidak tersalurkan burung akan selalu gelisah, selama perawatan pengendalian birahi ini sangat penting usahakan bagaimana menjelang naik gantangan puter sudah melampiaskan nafsunya, sehingga dirinya puas dan merasa perkasa pasti akan tampil prima,” papar pria yang sudah mengantarkan Vanesa juara di berbagai lomba.

Berkat tangan dinginnya Latif sukses antarkan puter juara

Lebih lanjut Latif mengatakan, untuk persiapan lomba jika sudah mengenal betul karakter burungnya tidak perlu lama bakan sering kalau hanya Latber yang penting kelihatan burungnya siap langsung comot bawa ke arena, tetapi jika Latpres atau lomba besar harus ada persiapan khusus, minimal 3 hari paling lama 12-14 hari.

Di event besar selalu bawa pulang juara

Lantas apa yang perlu dipersiapkan? Pemilik Melejit yang ditemui di kandangnya kawasan Siwalankerto Surabaya ini secara blak-blakan mengungkapkan pada agrobisburung.com, perlakuan pertama yang tidak boleh ditinggalkan adalah memberi obat cacing, karena ini sangat penting agar pemberina jamu, suplemen makanan, vitamin dan obat lainya bisa maksimal puter harus terbebas dari gangguan cacing yang ada ditubuhnya, kalau tidak cacing tersebut yang akan menyerap nutrisi, sehingga apa yang diberikan tidak berfungsi secara baik.

Penancapan bendera juara I madya LPJ Jatim I pada Lamborgini oleh Mas Lanang pengurus P4SI pusat

Setelah sehari kemudian, dipisah di sangkar rawatan lalu mandi besar tentu tudak menggunakan air biasa tetapi harus mengandung antiseptik dan disinfektan untuk membunuh kutu, dengan menambakan sampo khusus burung atau bisa pakai sampo untuk bayi agar tidak pedi di mata. Saat sudah masa rawatan pola makan benar-benar dijaga agar pakan bersih dan bergizi tinggi sehingga bisa menjaga stamina agar tetap prima, selain itu secara bergantian juga prlu diberi vitamin seperti B komple, B-1 dan minyak ikan.

Saat turun di Sumenep borong juara Restu Ibu Cup

Kusus pemberian pakan Latif menyarankan tidak perlu banyak, usahakan sehari pakan dan minum diganti 2 kali dan pas waktunya makan pemberian pakan yang ada ditempatnya benar-benar habis, saat kita datang puter tahu bahwa akan memberi makan sehingga burung paham betul pada pemilik atau perawatnya. “Kondisi kesehatan selama rawatan harus benar-benar dijaga jangan sampai drop (menurun), baru menjelang lomba H-1 atau H-2 dipantau jika kelihatan siap baru betina yang birahi dimasukan agar bercumbu dan sebelum naik podium diharapkan sang calon jawara sudah melepas nafsu birahi,” paparnya.

Latif biasa memberikan pakan yang sudah diramu sendiri disesuaikan dengan kebutuhan burung dimana akan turun lomba, intinya jika turun di daerah dingin pakan harus mengandung bahan-bahan yang bisa meningkatkan kehangatan badan seperti canari seed, bodem dan CD, berbeda dengan turun di suhu panas cukup diberikan millet dan beras merah dengan komposisi yang tepat. AB-UTE  

Tinggalkan Komentar