Dolar Dan Ultraman Berbagi Juara Di latpres Spesial Idul Adha Pekalongan
Dolar Dan Ultraman Berbagi Juara Di latpres Spesial Idul Adha Pekalongan

Ultraman Kawalan Hafidz Gendut Coba Merangsek Di Kelas MB Viral










PEKALONGAN, agrobisburung.com – Perhelatan latpres pertama selama masa pandemi Covid-19 Radjawali Indonesia DPC Pekalongan bertajuk Spesial Idul Adha Sukses yang digelar pada Jumat (31/7) di pasar unggas Kuripan Pekalongan, dihadiri Sekjen RI Joko Sutet. Di dampingi Ketua RI DPC Pekalongan membuat gelaran tertib dan lancar tanpa adanya protes dari pemain karena pressing sang pengurus yang menekankan kejujuran kepada semua juri yang bertugas saat itu.








Dollar milik Budi Solusindo SF Comal rela bergeser ke Pekalongan sekedar untuk menjajal performa andalannya dengan sangkar barunya, alhasil Dollar lolos adaptasi dengan sangkarnya dengan penampilan yang apik nyaris sempurna. Lewat gaya, volume dan materi yang dibawakannya mendominasi di kelas utama sebagai yang terbaik, disusul Ultraman yang di kawal Hafidz Gendut juga tak mau menyia nyiakan kesempatan di sesi kedua kelas MB Viral langsung merangsek ke depan dengan segala keunggulannya dan menjadi yang terbaik berbagi juara dengan Dollar.



Dikelas Cucak hijau dominasi nama Samson milik Mr.Yudi masih mendominasi di dua kelas yang diikutinya. Membawa nama DT Piala Canting V tak memberi beban untuk menunjukan kualitasnya, nyaris double winner dipersembahkan Samson lewat kerja dan performanya. Prestasi di setiap sesinya menegaskan bahwa cucak hijau satu ini masih menjadi ancaman kaum jamtrok di seputaran pantura.Yang menarik di event ini masih menggeliatnya pemain kenari, di buktikan di dua kelas yang disediakan panitia hampir penuh dipadati kaum gela gelo seputaran pantura.


Mr.Ketchut membawa Kenari Bernama Sinogo milik Baba Bauh raya SF masih kebagian podium 1,2 dikelas std bebas, menambahkan sebagai ketua Pasukan Kenari Mania Pekalongan (Paskena) sekaligus tuan rumah Mr.Ketchut merasa bangga bahwa kelas kenari di pantura masih bisa diandalkan untuk mengisi sesi di setiap lomba.Gelaran selesai lebih awal karena hanya memainkan 13 sesi, hal ini karena panitia masih mengacu pada protokol yang diterapkan gugus covid-19 kota Pekalongan sekaligus simulasi akan gelaran akbar yang rencana di gelar bulan Oktober dengan tajuk SS CUP Feat Radjawali Indonesia. AB-AGU/end


Tinggalkan Komentar





Tinggalkan Komentar