Ngurak atau pergantian bulu baru pada burung proses alami

SEMARANG – AGROBISBURUNG.COM. Mabung/molting menjadi salah satu proses alami yang akan dialami oleh setiap unggas di dunia, termasuk burung yang di rawat penghobi dan siklus ini bisa terjadi 1 tahun sekali bahkan sampai setahun 2 kali tergantung kondisi masing masing burung. Untuk siklus mabung pertama akan terjadi sekitar usia 3 – 5 bulan umurnya. Dalam masa mabung awal para perawat biasanya hati-hati, karena masa ini adalah fase yang sangat sensitif untuk burung, kurang rajin dalam berbunyi bahkan burung terlihat lesu karena merasakan kurang enak di badannya.

Ngurak atau pergantian bulu baru pada burung proses alami

Kondisi masa mabung memang tak bisa dihindari oleh burung. Namun setelah fase ini, akan tumbuh tunas-tunas bulu yang lebih kuat dan mengkilap, tetapi ada beberapa kendala dalam proses tersebut yang sering di hadapi para pecinta burung diantaranya fase gagal mabung. Fase gagal mabung di sini banyak penyebabnya  antara lain, lokasi penempatan burung yang terlalu ramai dan biasanya ini terjadi dengan burung yang mempunyai sifat petarung sehingga burung ini tidak bisa fokus dengan proses mabungnya, burung dalam kondisi stres. Nah kondisi ini juga sangat berpengaruh dalam proses mabung/molting serta kurangnya asupan extra fooding(EF)  serta berbagai hal lainnya yang memepengaruhi proses gagal mabung.

Tumbuh tunas bulu muda mengantikan bulu tua

Dalam proses mabung yang sempurna biasanya di tandai dengan banyak nya bulu ekor yang lepas dan di lanjutkan pada bulu sayap setelah itu baru bulu kecil yang bergantian jatuh sampai pada bulu kepala. Biasanya sampai terjadi kebotakan, pada fase lepasnya beberapa bulu tersebut  jamak terdapat di burung burung liar karena untuk ke stabilannya terbang di alam bebas dan hal ini juga sering terjadi di burung burung rawatan yang ada di dalam sangkar.

Tahap lepas bulu besar pada kacer

Untuk perawatan molting pada  burung peliharaan biasanya dengan cara mengisolasi burung ditempat yang tenang, pemberian Extra Fooding (EF) dan biasanya di batasi, bahkan ada penghobi yang menerapkan sistem non EF. Sisten Non EF dimaksudkan untuk menekan agresif burung tersebut untuk fokus ke masa molting, burung juga harus full krodong tanpa jemur dan mandi serta pembersihan kotoran tidak dilakukan setiap hari dengan harapan burung tetap tenang dan tidak terganggu di masa masa pergantian bulu tua ke bulu yang baru.

Tahap lepas bulu besar pada Murai

Pasca molting, pada fase ini biasanya para pecinta burung mulai melakukan perawatan dengan mulai melakukan pemberian menu makan tambahan untuk membantu masa pertumbuhan pada bulu yang banyak memerlukan asupan gizi dan protein, di fase seperti ini juga masa paling efektif untuk melakukan mastering dengan harapan burung dapat menirukan lantunan burung lain sehingga dapat menambah materi isian materi lagu hal ini biasa dilakukan pemain burung yang sering mengikuti kontes atau perlombaan burung.

Mabung sempurna pada burung punglor

Burung yang mulai tuntas bulu bisa langsung untuk tahap penjemuran secara berkala berfungsi untuk menguatkan akar pada bulunya dan untuk menjaga fisik burung tetap terjaga dan dapat melantunkan fariasi lagunya dengan indah. AB-AGU/jun

Tinggalkan Komentar