SALATIGA – AGROBISBURUNG.COM.Ditengah pandemi covid-19 sangat berimbas di berbagai sektor kerja mau tidak mau semua kalangan harus merasakan “lumpuh”-nya roda perekonomian, termasuk salah satunya pria asal kota Salatiga Jawa Tengah ini harus ber-manuver dengan segala ide kreatif nya untuk memutar roda perekonomian untuk tetap memberikan aktifitas orang-orang di sekitarnya. Adalah Priyo Gendub RHN atau lebih dikenal sebagi Gendub RHN SAlatiga yang merupakan pencetak love bird konslet asal kota Salatiga ini tak mau diam dan pasrah akan kondisi sekarang ini, dunia kerja dan semua sektor menjadi lesu termasuk bisnis jual beli love bird prospekan yang selama ini di jalani nya. Dan juga dampak langsung kondisi Pandemi Covid 19 juga berimbas ke semua sektor ekspedisi/pengiriman burung ke konsumen yang rata rata dari luar kota dan sampai luar jawa jadi terhambat dan ini jelas menganggu pendapatan/ pemasukan buar RHN, padahal di markas RHN ada beberapa perawat kandang milik nya totalitasnya mengantungkan hidupnya dari bisnis ini.
Dimasa Pandemi Covid 19 pesanan untuk materi love bird juara memang sedikit mengalami penurunan dari biasanya ditambah pengiriman ke konsumen yang tertunda membuat Gendub memutar otak. Setelah dirennungka sasarannya adalah kembali mengelola warisan dari orang tuanya yaitu 3 pasang burung Cucak Rawa yang telah produksi mulai di otak atiknya lagi, maklum warisan ini sempat terabaikan karena fokus di mengembangkan RHN dan di masa PAndemi ini kandang tersebut mulai ditata ulang. Perputaran uang atau transaksi perputaran rupiah yang tidak sedikit di burung yang mempunyai nama latin PYCNONOTUSZEYNALICUS bahkan dari beberapa trotolan yang di angkatnya dari kandang sudah banyak dilirik para pecinta burung klasik satu ini sampai sampai Gendub harus mengepul trotolan Cucak Rawa dari penangkar lainya untuk memenuhi permintaan pelangannya.
Biasanya trotolan Cucak Rawa sudah di angkatnya dalam usia 1 minggu dan di masukkan inkubator khusus, menginjak minggu ke 2 biasanya trotolan sudah mulai belajar nangkring dan mulai saat itu sudah mulai di sortir untuk siap di boking oleh para pembeli. Apabila terlihat dan dirasa burung sudah kuat untuk fisiknya dan bisa makan secara mandiri baru dikirim ke pemiliknya, langkah ini di tempuhnya untuk menekan resiko kematian saat pengiriman.
Untuk perawatan trotolan Cucak Rawa sendiri langsung di pantau pria supel ini di bantu beberapa perawatnya di sela sela kesibukannya mengurus love bird lainnya yang sudah lama di gelutinya. Dari pemberian pakan lolohan terbaik, pemasteran dari dini sampai penjemuran beberapa trotolan Cucak Rawa yang siap di pasarkan langsung di awasinya setiap harinya. “Saya bersyukur bisa menjalankan lagi peninggalan almarhum ayah saya, walaupaun hanya 3 pasang Cucak Rawa bisa sedikit membantu untuk saat seperti ini dan harapan saya kedepannya saya akan menambah beberapa pasang lagi indukan supaya bisa melayani konsumen lebih banyak lagi dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang orang di sekitar saya” terang Priyo Gendub waktu di sambangi Agrobisburung.com.
Dengan sabar dan telaten dengan usaha barunya sebagai breeder sekaligus pengepul Cucak Rawa dijalaninya tanpa meninggalkan ciri khasnya sebagai pencetak love bird konslet top dan di harapkan kedua bisnis dan hobi ini bisa berjalan berdampingan seiring berjalanya waktu dan dapat mengisi disaat masa sulit seperti sekarang ini dengan cara memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang di sekelilingnya. AB-AGU/end
Tinggalkan Komentar