Mr Apik menunjukkan kandang poligami untuk Murai Batu yang ditangkarkan

 

AGROBISBURUNG.COM – BLITAR. Giat penangkaran di wilayah PBI Cabang Kabupaten Blitar, tampaknya menjadi komitmen pengurus dan anggota. Menangkar tak lagi sekedar program organisasi, tetapi menjadi sebuah inovasi untuk besarkan organisasi dan berdayakan potensi masyarakat Kabupaten Blitar. AEP BF, adalah satu diantara puluhan penangkar binaan PBI Cabang Kabupaten Blitar. Meski usia breeding-nya belum genap 1,5 tahun, tetapi AEP BF keberadaannya sangat diperhitungkan. Utamanya pada hasil trorolan MB atas puluhan indukan koleksinya.

Mr Apik menunjukkan kandang poligami untuk Murai Batu yang ditangkarkan

Adalah Andik Eko Prasetyo, pemilik penangkaran yang berada di kawasan Jln Imam Bonjol, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kandang AEP BF ini merupakan kandang jebolan dari kawasan Batam. Baru saja jebol kandang dan memutuskan pindah di Blitar. “Bagaimana pun saya tidak akan tinggalkan penangkaran ini. Selain hobi, setidaknya dengan penangkaran akan memberikan banyak peluang kepada orang lain,” ungkap Om Andik, sapaan karibnya saat dikunjungi Agrobisburung.com.

Mr Apik di kandang penangkaran reguler milik AEP BF

Sementara itu, untuk urusan kandang dan perawatan rutin, sepenuhnya diserahkan pada oang kepercayaannya. Adalah Muhammad Apik Rozikin. Lelaki ramping dan gondrong kelahiran 1982 ini cukup dikenal di komunitas kicau mania Bumi Bung Karno. Tangan dingin Mr. Apik, sapaan karibnya, harus berjibaku dengan sedikitnya 36 kandang pasangan dan 3 kandang poligami. Belum lagi dengan puluhan burung master, love bird, cucak rowo, dan puluhan trotolan yang siap diambil pemesan. “Saya sudah biasa menerapkan rasa iklas dan kasih sayang waktu ngrawat. Sehingga aktivitas saya sehari-hari tidak terasa berat. Lagi pula, percaya atau tidak, kalau kita merawat burung dengan perhatian, burung pun sangat tahu apa yang sudah kita lakukan,” tutur bapak tiga anak itu penuh penghayatan.

Mr Apik diantara puluhan burung master di area AEP BF

Untuk kandang poligami, lanjut Mr. Apik, satu kandang ada 9 ekor betina dan 2 ekor pejantan. Kini ada tiga burung yang posisinya bertelur dan mengerami. Sedangkan 1 kandang poligami ada 1 ekor jantan dan 3 betina. Sekarang pun untuk kali kedua sedang proses menetas. “Awalnya banyak kendala ketika memasukkan beberapa ekor burung dalam satu kandang poligami. Tapi setelah ukuran tinggi kandang ditambah, mereka tampak nyaman dan bisa berkembang alami,” ungkap Mr Apik sembari menunjukkan kandang besarnya.

Indukan Murai Batu Original, menjadi andalan dari AEP BF

Sedangkan dari 36 kandang reguler, semua terisi sepasang Murai Batu. Hanya ada 4 kandang khusus yang tampaknya jadi unggulan AEP BF. Keempat kandang itu berisi pejantan Murai Batu Original alias asli Medan. Selain itu, termasuk jenis burung berkualitas lomba. Bahkan salah satunya pernah meraih kemenangan di Piala Raja tahun lalu. “Ya 4 kandang itu memang khusus. Isinya pasangan Murai Batu Original. Tiga indukan memang burung langganan juara. Ada AK Jaya, Setan Merah, dan Tambi. Untuk AK Jaya pernah merebut juara IV di Piala Raja kemarin,” ungkap Mr Apik yang sejatinya asli Tulungagung itu.

Mr Apik saat mendapat kinjungan kicau mania untuk mengambil trorolan pesanannya

Masih menurut Mr Apik, sejak bergabung dengan komunitas penangkar binaan PBI Cabang Kabupaten Blitar, trotolan hasil penangkarannya kini sudah memakai 2 ring. Ring AEP BF dan Ring Silver PBI. Tampaknya beberapa fakta diatas, membuat hasil penangkaran AEP BF banyak dilirik kicau mania. Salah satu bukti lagi, saat gelaran Bupati Sidoarjo Cup bulan lalu, anakan AEP BF mampu merebut juara I dengan burung bernama Wlingi.

Salah satu burung Murai Batu hasil penangkaran AEP BF yang memakai Ring Silver PBI

Sekedar diketahui, saat agrobisburung.com berkunjung ke markas AEP BF, sempat didampingi pengurus PBI Cabang Kabupaten Blitar. Adalah Wakil Ketua, Bapak Satya Nova Trilaksana, S.T.dan Bapak Hendra Novariadi Supiatmiko selaku Humas PBI Cabang Kabupaten Blitar. AB-USE

Tinggalkan Komentar