Di Tangan Yang Tepat Raih Prestasi

 

AGROBISBURUNG.COM – GRESIK. Awalnya sih tidak sengaja, ngobrol dengan Abah Tarmin Bonita Lovers, sore hari jelang berakhirnya gelaran Anniversary 5 LBG di Gresik, Minggu (9/2) silam. Seputar amunisi yang dibawa saat itu, di antaranya membicarakan Lovebird Menggala. Burung tipikal konslet namun aktif, jalan sambi ngekek. Terus bersambung dengan cerita diganti pangkringan plastik, penjurian bisa tembus angka 3000 saat di Bhaskara Jaya. Saking aktifnya, jika kebetulan jumpa di lomba, ketika Manggala garuk kepala, itu tandanya berhenti, jeda sebelum kerja lagi. Juga bagaimana saat dibawa latberan di IBM Sabtu pagi ikut dewasa bebas.

Di Tangan Yang Tepat Raih Prestasi 

“Manggala pernah dinamakan kiranti, tiga minggu dibawa keliling jawa sama Henky Nias, dapat seratus enam puluhan piala. Dulu burung Bogor, jalan, pindah ke Karawang, Fery Parrot yang punya. Waktu di taruh di rumah Saya, ketika ada burung lain, leher pasti lubang. Sebaliknya, jika lagi sendirian, alamat bulu masih bisa tumbuh. Ini kebetulan yang ngawal anak Tangerang sama Karawang, lagi main sama Saya, kalau ada yang minat, kami lepas seharga Inova Venturer,” papar Abah Tarmin sembari diselingi senyuman.
Usai berujar demikian, entah, apa yang membuat Abah Tarmin, lantas menunjuk ke arah rombongan dari Barat tadi, sembari berkata, di antara mereka ada pencipta LB Utun dan Pusoko. “Saya anggap dia jeli, mampu membaca karakter burung, oh ini bakal konslet atau bukan, coba saja tanya,” tandas Abah Tarmin.

Bonita Lovers Bersama Karawang Team

Dengar petunjuk seperti itu, tanpa ba bi bu langsung capcuss menuju orang yang dimaksud. Beruntung mereka sedang rehat persiapan kelas selanjutnya jadi bisa ngobrol, meski singkat. “Ya memang benar kalau saya, awalnya yang bikin Pusoko, Utun, Kampret, Brajamusti sampai Manggala. Sebenarnya ada beberapa nama lagi,, tapi karena lain dan satu hal mending tidak usah disebutkan,” papar Dellow (29th) pria yang dimaksud Abah Tarmin.

Spesialis LB Konslet

Lantas, bagaimana prosesnya bisa bikin burung konslet. “Ya, sama kayak orang lain, cari bahan, di peternak sampai kios-kios. Kriterianya, pada dasarnya, waktu bahan sudah gacor,” imbuhnya.  Hal senada disampaikan sang kakak bernama Bandiel. Mereka berdua sudah bermain burung sejak tahun 2009 sehingga paham, karakter burung sebagai pondasinya. “Selain itu, kita gak boleh setengah-setengah, terus nyoba dan nyoba turun dalam lomba, kalau tidak begitu, bagaimana bisa tahu perkembangan burung untuk kedepannya,” pungkasnya sembari menuturkan mereka datang berlima dengan basecamp, dekat Polres Karawang. AB-IKO

Dello (Pojok Kanan Bawah) Bersama Karawang Team

Tinggalkan Komentar