Kunci Sukses Mujiandi Breeding Silangan Camport, Harus suka Tantangan & paham karakter burung

 

AGROBISBURUNG.COM – BREEDING. Berangkat dari hobi burung yang ditekuninya pada 2009 dan juga sudah breeding kenari lokal saat itu Mujiandi sudah puas akan keberhasilanya, walau awalnya breeding belajar otodidak dari  youtube. Nah dari keberhasilan breeding kenari tersebut dirinya mulai melirik breeding silangan burung import  dengan memboyong kenari import jenis Lizard, Red Mozaik Agate, Gloster Corona & juga silangan Kenari Loper. Awalnya ada kendala dan memang lebih sulit namun pada akhirnya Mujiandi juga berhasil

Bukan hanya koncer dilapangan Mujiandi juga koncer di kandang
Dengan kasih sayang Reni dan Alea menyuapi anakan burung camport Mujiandi

Bahkan sampai-sampai telur yang ‘zonk’ jumlahnya menacapai ratusan namun kendala tersebut  tidak membuatnya patah arang. Bagi Mujiandi Pradana burung diibaratkan manusia harus paham karakter. Bahkan setiap breeder harus bisa paham antara indukan kandang yang satu dengan kandang lainnya supaya tingkat produktifitas breedingnya bisa menetaskan piyik/anakan. Perlakuan dan penanganan khusus harus sesuai dengan karakter burung agar bisa maximal hasilnya. “Misalkan ada indukan hanya bertelur saja dan tidak mau mengerami, biasanya telur saya titipkan ke indukan yang mau mengerami, jadi seperti manusia setiap kandang mempunyai permasalahan dan saya harus tahu satu persatu permasalahan dan bisa ambil solusinya agar maksimal hasilnya,” tegas pria yang juga sibuk mekanik Bus dan Truck.

Silangan Wieldbird dan kenari terus hasilkan anakan
Rekor anakan 38 ekor saat Idul Fitrih 2019
Dengan tangan dinginnya ciptakan anakan berkualitas
Anakan Muzambik dan Sanger siap jadi Jawara

Hampir semua jenis Camport disilang seperti Blackthroat dengan Sanger, Sanger dengan Muzambik. Tapi kalau jenis mahal seperti Lemon dan Somerini tidak pernah di silang, karena permintaan pasar yang banyak yang original bukan silangan. Hasil breedingnya diberi ring Mujiandi dan sampai  sekarang Mujiandi sudah memakai 300 ring. Jumlah ring tersebut kalau panen dirata-rata  10-20 ekor burung per bulan . “Rekor paling banyak sampai bulan Juli 2019 lalu , saya ingat pas Lebaran bisa menghasilkan 38 anakan dari 28 kandang dan untuk harga jual juga fleksibel tergantung kualitas dan jenis burung dan biasanya kalau teman ingin memasarkan  saya beri harga standart, kalau dia bisa menjual mahal itu rejekinya,” tuturnya.

Meski diloteng rumah produk anakan melimpah ruah
Red Siskin indukan siap jadi indukan & Pohong Keju Silangan Sanger dan Kenari Gaco Andalan
Lemon tidak pernah di silang karena permintaan original harga masih tinggi

Selain itu untuk terus bisa eksis dan burung Camport bisa laku dipasaran Mujiandi juga sering mengikuti lomba dan aktif di Master Camport Jatim. Gaco andalannya Pohong Keju anakan sendiri jenis burung silangan Sanger dan Kenari pernah nyeri di Anniversary Koblen ke 2 bulan Nopember 2019. Untuk kesibukan keseharian mengurusi breedingnya Mujiandi dibantu sang istri saat dirinya sibuk dan ini bisa tetap membuat “asap dapur” tetap mengepul. Mujiandi dan istri selalu bersama-sama bahu-membahu membesarkan ternak camport yangditekuninya dan kedepannya usaha ini diyakininya bisa memberikan sesuatu yang indah. “Sesuatu bila dikerjakan secara bersama dan tekun pasti bisa menghasilkan keberkahan,” jelas Mujiandi saat ditemui agrobisburung.com di farmnya. AB-EKO/END

Saat di Anniversary Dewa 99 ke 20
Siap kepakan sayap munculkan anakan berkualitas
Muzambik gacoan barunya
Kegagalan ratusan telur ‘zonk’ awal keberhasilan tetaskan anakan calon jawara

Tinggalkan Komentar