Ternyata Begini, Cara & Strategi PPBM Memotivasi Penangkar Murai Batu Untuk Produktif
AGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Paguyuban Peternak Burung Mojokerto (PPBM), ternyata punya cara tersendiri dalam membangun komunitas peduli satwa. Khususnya jenis burung endemis Indonesia, yaitu Murai Batu. Berdasar data pengurus PPBM, tak kurang dari 400 anggotanya adalah peternak dan penangkar burung. Untuk itu, harus ada cara jitu agar mereka tetap produktif sekaligus peduli. Strategi dan cara jitu itupun tercetus saat rapat pengurus dan anggota PPBM. Tepatnya pada Senin, 16 Desember 2019 yang bertempat dirumah Mr. Lupiyanto di daerah Bangsal – Kabupaten Mojokerto. Pada rapat yang dihadiri perwakilan pengurus dan anggota itu, setidaknya dibahas empat hal penting.
Pertama, rencana pengurusan legalitas organisasi yang akan dilanjutkan ke notaris. Kedua, pembagian ring penangkaran sekaligus sistem database dalam administrasi organisasi. Ketiga, penerbitan kartu anggota yang akan menjadi nomor kode dalam ring penangkaran. Keempat, membahas persiapan untuk berpartisipasi pada lomba King of Majapahit III yang bakal digelar pada Minggu, 22 Desember 2019 di lapangan Makorem Mojokerto. “Kita tetap konsisten pada program kerja organisasi yang sudah diputuskan beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, hari ini kita bagikan gratis ring khusus PPBM untuk anggota. Jadi ring itu merupakan kode bagi penangkar, khususnya Murai Batu. Ring itu akan sama nomornya dengan kartu anggota,” ujar Mr. Koko, Ketua PPBM yang juga breeder Murai Batu.
Secara teknis, lanjut Mr. Koko, ring yang sementara ini digunakan terdiri dari singkatan organisasi dan nomor urut (PPBM 01 dan seterusnya). Namun karena usulan dari anggota, maka ring itu akan berubah penulisannya menjadi Nama PPBM, Kode Penangkar, Nomor Urut Hasil Penangkaran (PPBM.01 – 001 dan seterusnya). “Misalkan penangkarnya adalah Pak Lupiyanto. Beliau dapat nomor kode penangkar 08. Maka format identitasnya di ring hasil tangkarannya PPBM.08 – 001 dan seterusnya. PPBM = kode organisasi, ditambah tanda titik, lalu kandang Multi Jaya BF = 08. Sedangkan 001 dan seterusnya, merupakan kode jumlah anakan yang sudah diproduksi,” ungkap Mr. Koko yang juga pengurus PBI Cabang Kabupaten Mojokerto itu.
Masih menurut Mr. Koko, untuk legalitas PPBM sudah proses di akta notaris. Semua itu dilakukan semata-mata untuk memberikan keleluasaan para anggota PPBM untuk dapat mengembangkan penangkaran dan peternakan burung endemis. “Bila legalitas sudah dimiliki, kita akan bebas bergerak. Lagi pula seluruh anggota PPBM sangat konsisten dalam mengembangkan penangkarannya. Ini sebuah fakta membanggakan bagi Mojokerto. Setidaknya kepedulian mereka adalah bentuk dukungan terhadap Permen-LHK Nomor 20 tahun 2018,” pungkasnya.
Sementara itu, senada dengan yang disampaikan Mr. Koko, Supriadi menambahkan, bila nomor kode penangkar akan sama dengan nomor kartu anggota PPBM. Semua data itu akan terrekam dalam data base PPBM. Sehingga data akan terkoneksi dengan penangkaran anggota. “Kode penangkar nanti sama dengan kode kartu anggota PPBM. Untuk itu, seluruh penangkar wajib menginformasikan identitasnya ke PPBM. Bila sudah mendapatkan ring, maka data akan tercatat dan secara resmi tergabung dengan PPBM,” ucap Supriadi menegaskan. Awalnya, lanjut pemilik Sila BF itu, ring diberikan secara gratis. Namun bila sudah memiliki kode ring dari PPBM, selanjutnya penangkar melakukan pengadaan ring sendiri. “Ring pioner ini kita buat dari dana kas PPBM yang juga berasal dari anggota,” tandas kicau mania yang juga seorang pendidik di SMK Islam Penangggungan itu. AB-USE
Tinggalkan Komentar