MENGGELIATNYA KUNGMANIA BALI (3) : Putra Bali Madu BF milik H Ahmad Thosan, Kungmania Muda yang lihai di organisasi, lomba dan juga breeding dengan talenta all in one
AGROBISBURUNG.COM – BALI. Sosok yang satu ini memang berbeda dari kebanyakan kungmana di Bali, selalu berpenampilan supel membuat kungmania yang satu ini bisa bergaul dengan siapa saja. Apalagi geliat perkutut Bali yang dalam setahun terakhir sangat semarak membuat sosok H. Thosan sangat pas untuk dilibatkan “membangun” hobi perkutut Bali dan ini dibuktikan dengan penunjukan dirinya sebagai sekretaris Pengwil Bali. Sosoknya muda yang begitu energik menyemangati yang lain untuk bersama sama menyemarakkan hobi perkutut di Bali. Gong itu juga telah ditabuh saat persiapan gelaran LPI dengan agenda rapat persiapan, pra lomba sampai kegiatan hari-NYA pada gelaran LPI KLH-Bupati Gianyar Cup 2019. “Saya berusaha untuk bisa masuk dekat dengan siapa saja, pemula, pemain lama/senior dan juga tokoh tokoh perkutut di Bali, sebab potensi kungmania Bali yang sangat solid bisa membuat Bali menjadi kekuatan baru di perkutut Nasional,” kata H Thosan pada agrobisburung.com
Tidak hanya itu, sosok H Thosan juga lihai memainkan perannya sebagai pelomba di lapangan sederetan jago jago handal juga disiapkannya untuk lomba. Sebut saja jago jago handal yang sudah diorbitkannya di lapanga, seperti di LPB sampai lomba LPI ada Putra Idola (Idola), Rondo Teles (Kaswari), Putra Andalan (AN), Putra Ulya (Ulya), Putra Kaswari (Kaswari). Jago jago tersebut juga selalu membawa prestasi luar biasa saat diturunkan di lomba yang selalu membawa nama tim atau farmnya Putra Bali Madu (PBM) BF. Tidak hanya itu sebelum generasi jago jago terbaru sejak menghidupkan kembali kandang ternak Abahnya, H Thosan mengawali karir lomba dengan burung burung handal lainnya, seperti Putra Bali Madu yang akhirnya dijasikan nama farmnya. Setelah jago PBM, ada jago Putra Geger (Geger), Putra madura (PBM), Gonzales (PBM).
Dan yang membuat kungmania juga “iri” dengan sosok H Achmad Thosan juga lihai mencetak burung burung lomba bergelang sendiri PBM, selama ini kandang yang dipakai memang peninggalan (alm) Abahnya yang juga tokoh perkutut di Bali. Total kandangnya hanya 10 saat ini dan ke depannya sudah ada lahan kosong untuk rumah kediaman yang juga akan dibuatkan kandang permanen. Untuk trah breeding atau ternak H Thosan memasangkan beberapa jago yang dimilikinya dengan betina betina pilihan yang sudah diseleksinya, hasilnya beberapa kandang unggulan dari PBM juga menetaskan burung burung ciamik. Sebut saja PBM K-1 (Kaswari X IBM), K-2 ( Geger X HNN), K-3 (Idola X Sapta Windu) dan ketiganya sudah menjadi kandang ATM yang sudah menelorkan jawara jawara muda bergelang PBM. “Saya sangat bersyukur perkutut yang awalnya tidak suka, menjadi penasaran, tertarik dan saat ini benar benar saya tekuni dengan kesibukan kesehariannya , hasilnya lumayan untuk buat beli indukan indukan baru untuk pengembangan PBM ke depannya,” papar H Thosan yang menargetkan dalam 1-2 dua tahun produknya bisa moncer di nasional. AB-END/Bersambung
Tinggalkan Komentar