Tim Prosper 1234 bf makin melejit bersama jago jago handalnya, Siapkan burung impor harga lokal

AGROBISBURUNG.COM – BANDUNG. Tim Prosper 1234 Bf Bandung semakin mentereng saja prestasinya, jago jago handal yang dikoleksinya satu persatu menunjukkan kehebatannya, salah satu yang membanggakannya adalah kemenangan Panglima bergelang Palem yang di turunkan di kelas piyik yunior. Kemenangan Panglima di raih setelah raihan nilai 4 warna dipungkasinya di babak keempat di Liga Batavia – AF BF Cup di markas Tornado BF Serang Banten. Bahkan di even tersebut dua jago terbaiknya juga masuk di daftar kejuaraan yaitu Prospercity yang masuk di kejuaraan 5 di kelas dewasa senior dan Naga Kencana yang naik di podium ke 9 kelas piyik hanging.

Selain tetap getol dengan jago jago terbaiknya, Tim Prosper 1234 Bf Bandung juga mulai menyasar pasar lokal atas kebutuhan burung impor yang dari waktu ke waktu pembelinya stabil. Dalam bulan ini menurut Agus Prosper yang juga ownernya Prosper 1234 BF akan mendatangkan burung burung impor dari Thailand yang akan dijual dengan harga lokal. “Sebelumnya sudah datang beberapa kali kedatangan dan pada bulan ini akan kembali datang dan kita akan menjual burung tersebut dengan harga lokal yang terjangkau,” ungkap Agus Prosper 1234 BF.

Untuk breeding sendiri, Prosper 1234 yang di lounching 4 bulan lalu sudah menelorkan burung burung piyik yang kualitasnya bisa diadu dengan produk peternak lainnya dan sampai bulan Agustus ini saja Prosper BF sudah pasang ring di 140 ekor produknya. Hasil breeding prosper 1234 bf sangat stabil, apalagi indukan indukan yang dipakai adalah burung burung pilihan termasuk burung burung lomba yang sudah memiliki mental dan kualitas suara terbaik. “Kita sudah banyak kandang yang sengaja kita jebol dari beberapa peternak, seperti salah satunya indukan Rolex sudah berpindah ke Prosper dan yang bikin senang saya adalah Jawara Hercules sudah ada anaknya. Saat ini saya fokus untuk jodohan terbaru lagi yang siap dipasangkan dengan trah trah hebat yang lagi booming saat ini,” papar Agus Handoyo.