Salah Satu Gaco Saigon Serama Jember

AGROBISBURUNG.COM – JEMBER. Cak Sodiq Saigon Serama Farm, Jl. Dharmawangsa Tawangalun Jember, awalnya menekuni dunia hobi serama seperti manusia berjodoh, cocok dan senang saja. Belum kepikiran bikin bendera farm apalagi menjamah arena kontes. “Kalau dihitung sekitar sembilan tahunan saya terhubung dengan serama. Awalnya, lihat ayamnya kok kecil, unik jarang ada di Jember, akhirnya kesengsem. Normalnya pelihara ayam, ya kalau bisa sekalian diperbanyak alias breeding,” kenangnya.

Moncer Baik Event Regional Maupun Nasional
Anakan Berkualitas Lahir Dari Induk Jawara

Sekedar tahu, ternak atau menghasilkan anakan serama tidak semudah membalik tangan. Mahfum, gen resesif lebih dominan. Artinya, ketika dapat pejantan dan betina, katakanlah, sering juara kontes. belum tentu lahir sosok anakan yang diharapkan. “Ya, kurang lebihnya seperti itu. Gen resesif atau gen lemah yang kerap membayangi, khususnya bagi breeder. Berharap, ketika yang unggul kawin dengan yang unggul hasilnya bagus, eh yan keluar justru biasa saja dan itu sudah lumrah bagi yang menekuni dunia serama,” ujarnya.

Salah Satu Gaco Saigon Serama Jember
Hasil Breeding Saigon Serama Farm Kerap Turun Kontes

Nah, yang membuat beda, Cak Sodiq, kata orang Jawa, tapak tangan, hasil dari persilangan yang dilakukan kebanyakan jadi. Hingga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang membuatnya terus eksis hingga saat ini. “Alhamdulillah, bisa berkelanjutan. Umumnya serama yang keluar berupa anakan remaja sampai siap kontes. Yang beli mulai dari Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Semarang, Bandung sampai Makassar,” tandasnya.
Untuk bisa dikenal orang, tentunya Cak Sodiq banyak anjang sana lewat arena kontes, tidak hanya regional skala nasional seperti Liga Serama Indonesia (LSI), kini masuk paruh musim, tidak ketinggalan diikuti juga.

Cak Sodiq Klimis Seramania Sejati Sampai Akhir

“Serama Mas Sodiq ada yang dapat Best of Chick (BOC) Kontes Sadewa Cup Di Malang. Serta sering prestasi tiga besar kejuaraan. Hal tersebut memungkinkan terjadi, salah satunya karena di SSF menggunakan materi trah serama juara,” timpal Mas Andry juri nasional, asal Jember juga.
Meski sudah punya nama dan terus konsisten menelurkan bibit unggul ke pasaran. Cak Sodiq tetep berpijak di atas kaki sendiri alias single fighter. “Kalau sillaturrahmi ya tetap, perlu malah, tapi untuk bendera lebih enjoy sendirian saja,” pungkasnya. AB-IKO

Tinggalkan Komentar