Ojo Dumeh SF, Kicau Mania Kumpulan Trainer Outbound Wisata Trawas Mojokerto

Ojo Dumeh SF saat turun bersama di ajang Kacer Mojokerto Bersatu Cup










OAGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Banyak cara yang bisa dilakukan orang untuk me-refresh penatnya pikir. Selain berwisata secara faktual, ada pula diantara mereka yang meluangkan waktu menekuni hobinya. Salah satu fenomena itu dibuktikan sekelompok kicau mania yang bergabung dalam Ojo Dumeh SF. Kumpulan komunitas penghobi burung berkicau asal Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.







Visi Ojo Dumeh SF masuk di perburungan tak lain adalah untuk membangun tali silaturahmi antar sesama kicau dan kekek mania dalam ajang hobi guna membangun prestasi. Tentunya prestasi dalam merawat burung sekaligus prestasi yang diraih burung piaraannya ketika dilombakan.

“Apapun yang terjadi, berkiprah di perburungan ini sangat menghibur sekaligus bermanfaat. Pastinya banyak teman dan saudara yang se-visi di arena lomba. Kebersamaan dan persaudaraan itulah yang justru bisa membuat kita panjang umur dan kian banyak rejeki,” ujar Wawan Wibisono, salah satu motivator Ojo Dumeh SF yang juga pemilik cucak hijau Trainer.

Lebih jauh, sosok yang biasa dipanggil Bison itu, menegaskan bila Ojo Dumeh SF sejatinya banyak berasal dari trainer dan instruktur outbound training. Aktivitas lomba burung dilakukan ketika mereka sedang libur pelatihan atau sengaja sedang membantu kicau mania lain untuk mendulang prestasi di kompetisi kicauan tertentu.
“Ojo Dumeh itu berasal dari bahasa Jawa. Ojo artinya jangan, sedangkan Dumeh bermakna mentang-mentang. Jadi Ojo Dumeh itu kita maknai sebagai peringatan Jangan Mentang-mentang. Kita pinginya, team Ojo Dumeh khususnya dan semua kicau mania, lebih bisa bersikap selalu rendah hati, sabar, iklas dan selalu bisa menerima keadaan,” ujar Bison dengan mimik wajah serius.
Apa yang dikatakan Bison tentu saja diamini kicau mania lain yang tergabung di Ojo Dumeh SF. Salah satunya adalah Mr. Ayik, pemilik Kenari bernama Penangsang yang sempat hattrick di beberapa lomba, termasuk di event KMB Cup, 21 April 2019 lalu.

“Karena kita merawat burung dan menggantang burung itu adalah suatu hobi, tentunya kita harus bisa senang dan tidak menambah masalah hidup. Burung adalah pusaka yg di titipkan sang Khaliq kepada kita sebagai umat-NYA. Jadi pusaka jangan dibuat untuk menyombongkan diri agar kita tak terkena celaka,” celetuknya menandaskan.
Kicau mania asal wilayah wisata Trawas ini, memang dikenal memiliki burung andalan yang pilih tanding. Bahkan beberapa diantaranya mampu menembus level nasional. Sebut saja cucak hijau Trainer dan Kenari Penangsang. Kedua burung ini mampu memberikan prestise bagi Ojo Dumeh SF. Belum lagi beberapa jenis love bird yang masih dalam level lomba latber dan latpres.
“Prinsipnya, kita berhimpun untuk bersaudara dan saling tukar pikiran, baik untuk urusan pekerjaan maupun menjalani hobi. Minimal kita lebih bisa berhobi positif daripada terpengaruh dengan hobi negatif yang jelas merugikan. Hobi burung adalah hobi terhormat, maka kita sebagai pelakunya pun harus bisa bermartabat dengan lebih banyak berbuat kebaikan. Persaudaraan adalah sesuatu anugerah yang wajib dilakukan siapapun,” ucap Bison sembari membimbing putra semata wayangnya memandikan burung. AB-USE





Tinggalkan Komentar