BBM BC Mojokerto Jadi Inovasi Desa, Jadwal Latber Diubah Kamis dan Jumat

Panitia yang selalu mampu memberikan pelayanan prima










AGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Bukit Berbunga Mojorejo (BBM) Bird Contest, kini kian menjadi jujugan para kicau mania. Tak hanya dari wilayah Mojosari dan Mojokerto saja, tetapi kicau mania dari Prigen-Pasuruan pun sering bertarung di gantangan ini. Jadi wajar saja bila ditiap latber yang digelar BBM BC, selalu saja ramai dan penuh burung andalan.







Meski demikian, BBM BC tetap menjaga rasa persaudaraan dengan gantangan lain. Guna menghormati sesama gantangan, jadwal latber rutin pun diubah. Sebelumnya, latber biasa digelar pada hari rabu dan jumat sore. Akhirnya sejak 29 Maret 2019, jadwal sudah diubah menjadi Kamis pagi dan jumat sore.



“Jadwal kita ubah demi menjaga tali silaturrahim sesama gantangan. Kebetulan BBM BC ini dekat dengan gantangan Landep BC yang harinya kebetulan bersamaan. Khususnya pada hari rabu. Untuk itulah kita ubah menjadi hari Kamis agar kita sesama gantangan bisa memberikan peluang kicau mania maksimal dalam melatih burung andalannya,” ungkap Mr. Koko selaku penasehat BBM BC.

Hal itu pun diamini oleh Mas Arul (40 tahun), selaku Ketua Pelaksana Gantangan BBM BC. Secara prinsip Mas Arul menyetujui keputusan yang diambil komunitas. Semua juga demi kebersamaan dan persaudaraan di blantika kicauan. Perubahan jadwal itu, baik menurut Mr. Koko maupun Mas Arul, menjadi jadwal baru untuk gelaran latber di BBM BC mulai awal April 2019 ini.

“Untuk perubahan jadwal di BBM BC keputusannya sudah final. Semua adalah keputusan tim. Apalagi BBM BC ini merupakan salah satu inovasi desa yang sempat menjadi yang terbaik tahun 2018. Jadi kita tetap meletakkan landasan kebersamaan demi kemaslahatan hobi burung yang santun dan lestari,” ungkap Mas Arul yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Mojorejo, Pungging – Mojokerto itu.
Lebih jauh Mas Arul menegaskan, BBM BC sebagai inovasi desa akan dikembangkan lebih jauh. Potensi Desa Mojorejo yang kian terlihat saat ini, masih menjadi bahan kajian Pemerintah Desa untuk kerjasama dengan investor. Prinsipnya, potensi desa harus dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat desanya.

“Kepala Desa sudah punya rencana bagus untuk pengembangan potensi desa. Termasuk keberadaan Bukit Berbunga Mojorejo ini adalah inovasi yang patut diapresiasi. Oleh karenanya, kehadiran para kicau mania di lokasi ini, tentu harapannya agar dapat meramaikan upaya inovasi desa yang lebih baik,” ujarnya serius.
Tak ayal lagi, setiap gelaran latber rutin di BBM BC bisa menjaring sedikitnya 350 hingga 650 peserta. Terbukti pada latber jumat sore (29 Maret 2019), sedikitnya 394 peserta turut meramaikan lomba. Hebatnya, peserta tidak hanya dari sekitar Pungging, Mojosari, Trawas, Pacet saja, tetapi terlihat peserta dari Prigen – Pasuruan dan Krian – Sidoarjo. AB-USE






Tinggalkan Komentar