Selly Susanti, Sosok Srikandi Yang Berjibaku Sebagai Juri Kontes Kicauan
S
AGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Kontes kicauan tentu butuh keberadaan squad juri. Sebab, juri adalah penentu bagi kualitas burung yang dilombakan. Selain kualitas burung, keputusan juri akan kemenangan burung menjadi hal mutlak di gantangan. Oleh karenanya, juri kicauan harus cerdas, teliti, dan kompeten pada jenis burung yang dinilainya.
Hebatnya, juri di lomba burung berkicau tak lagi didominasi kaum lelaki. Beberapa gelaran lomba pun kini, seringkali kita lihat juri perempuan. Salah satunya adalah Selly Susanti. Ibunda dari Muhammad Bima Pratama ini, terbilang sangat aktif dan memiliki jadwal padat dalam menjalani profesinya.
Menurutnya, dalam seminggu dirinya bertugas menjuri hampir full dan dalam sehari bisa dua hingga tiga kali bertugas. Kesibukan sebagai juri yang padat jadwal seperti ini, sudah dilakoninya hampir 1,5 tahun. Tiap hari dirinya berpindah dari satu gantangan ke gantangan lain sebagai juri lomba burung berkicau.
Menjadi juri lomba burung, memang bukanlah pilihan awal bagi Selly, sapaan akrabnya di gantangan. Berawal dari suaminya yang juga penghobi burung, akhirnya Selly dapat kesempatan belajar menjadi juri. Puri Gayus yang biasa dipanggil Jayus, adalah suami Selly. Jayus dikenal sebagai kicau mania sekaligus penangkar murai batu dari Mojokerto.
“Saya jadi juri juga atas ijin suami. Awalnya, waktu lomba di AMBC Mojosari, si kecil yang kita ajak ke lomba, tidak mau ditinggal ayahnya. Nah, akhirnya saya yang menggantangkan burung waktu itu. Seingat saya, ada mbak Lila yang sudah jadi juri, menunjukkan pada pak Utomo. Seorang perempuan mau menggantangkan burung, berarti mentalnya juga siap. Akhirnya saya ditawari jadi juri dan atas ijin suami saya pun menjalaninya hingga sekarang,” ungkap perempuan berambut lurus sepinggang ini.
Hingga sekarang, Selly tercatat sebagai juri tetap di AMBC Mojosari. Meski demikian, dirinya juga bisa menjuri di gantangan lain, bila di AMBC sedang tak ada gelaran. Selly pun mengakui bila dirinya terkadang tidak nyaman. Sebab, waktu untuk dirumah akhirnya sedikit, meskipun untuk mendidik buah hatinya (Bima, red.) tetap yang utama baginya.
“Prinsipnya saya pingin jadi juri ini selama-lamanya. Bagaimana pun ini kegiatan positif dan menghasilkan. Karena ini adalah pekerjaan. Sejauh ini di lomba burung saya biasa-biasa saja bila menghadapi berbagai polemik. Misalkan peserta teriak-teriak atau pun komplain, itu hal yang lumrah. Memang banyak godaan sih, tetapi intinya saya ini kerja dan tanggungjawab dengan tugas yang diberikan,” kilah Selly dengan nada optimistis. AB-USE
Tinggalkan Komentar