Logo PPBM, menjadi simbol semangat kepedulian untuk kelestarian burung dan keguyuban kicau mania Indonesia

P

AGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Paguyuban Penangkar Burung Mojokerto (PPBM), punya cara tersendiri dalam memperkuat panji-panji organisasinya. Sebagai bagian dari komunitas di kancah kicau mania, PPBM harus menetapkan arah organisasi sesuai visi dan misinya. Sehingga PPBM mampu memberi kebermanfaatan bagi dunia perburungan nusantara.

Logo PPBM, menjadi simbol semangat kepedulian untuk kelestarian burung dan keguyuban kicau mania Indonesia

Komitmen itu terungkap dalam rapat perdana PPBM pada Selasa (12 Maret 2019). Paguyuban yang sekarang dikomandani Mr. Koko BBM BC itu, mencoba menggali aspirasi seluruh jajaran pengurus dan anggotanya. Sehingga digelar rapat orientasi program kerja PPBM di rumah penangkaran Multi Jaya, milik Lupiyanto di kawasan Bangsal, Mojokerto.

Suasana Rapat PPBM di lokasi penangkaran Multi Jaya

“Hal pertama yang harus saya lakukan adalah menggali ide dan usulan pengurus maupun anggota. Sebab, kepengurusan sebelumnya sudah baik. Nah, tantangan saya jelas harus lebih baik. Pastinya ide dan usulan seluruh jajaran akan menjadi landasan dalam menentukan program kerja dan skala prioritas PPBM,” ujar Mr. Koko yang juga pengelola AMBC itu.

Rapat yang digelar kali ini terbilang interaktif. Hampir seluruh pengurus dan anggota yang hadir, turut serta memberikan berbagai masukan. Tentunya hal itu demi perjalanan dan kualitas PPBM dalam berkiprah di komunitas perburungan.

Ketua PPBM, Mr. Koko saat memimpin jalannya rapat organisasi

“Apapun ide dan usulan akan ditampung. Setelah itu akan dijadikan bahan dalam meletakkan skala prioritas dari organisasi. Saya bersyukur bila ternyata kepedulian itu terbangun dari kesamaan pikiran dan hati jajaran PPBM,” lanjut Mr. Koko usai memberikan sambutan.

Lupiyanto dari Multi Jaya Breeding dan Khoirul Anam dari Raja Raya Breeding, menyampaikan usulan yang sama. Mereka berdua tetap konsisten terhadap organisasi yang harus lebih mampu tingkatkan kualitas penangkaran. Selain itu, keduanya juga mengusulkan sistem perniagaan hasil penangkaran yang sebaiknya dikelolah PPBM.

Irul Dominic saat menyampaikan usulannya di rapat PPBM

“Kita harus kembali pada khitoh organisasi. Ya, PPBM adalah komunitas penangkar dan peternak burung. Dari sini perlu ada tatanan yang mampu mensinergiskan dalam pembinaan dan pengembangan organisasi lebih baik. Kita harus konsis dan komit untuk menangkar. Sedangkah lomba burung adalah bagian dari hobi kita,” ujarnya Lupiyanto memberikan usulan dasar.

Usulan itu pun direspon peserta rapat. Akhirnya terjadi diskusi panjang tentang peran PPBM dalam pemberdayaan potensi anggotanya. Baik anggota yang melakukan penangkaran maupun anggota yang melakukan lomba burung. Diskusi itu menyangkut strategi peningkatan kualitas penangkaran dan proses perniagaan hasil penangkarannya.

Selaras dengan perjalanan rapat, Supriadi dari Sila Breeding yang juga sekretaris PPBM, dalam notulennya menyampaikan 5 hal utama hasil rapat. Pertama, melegalkan organisasi dengan pengurusan badan hukum. Kedua, penguatan keanggotaan PPBM melalui kevalidan dan registrasi data personal anggota. Ketiga, revisi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPBM.

“Hasil notulensi rapat memang harus dikonsep ulang untuk dapat disosialisasikan pada anggota. Hasil yang keempat adalah sistem perniagaan hasil penangkaran dan penggunaan ring PPBM. Bila semua sudah siap, tentu menjadi kewajiban pengurus untuk segera mensosialisasikan pada seluruh jajaran PPBM. Sistem saham dalam proses pemberdayaan anggota, merupakan hasil kelima yang sangat penting,” ujar Supriyadi di akhir sesi rapat.

Meski demikian, berbagai ide, gagasan dan usulan itu menjadi perhatian khusus untuk dikaji pengurus PPBM. Sehingga ketika hal itu dijadikan program kerja, seluruh jajaran PPBM akan memahami arah organisasi. Kepedulian atas satwa Indonesia dalam penangkaran eksitu, merupakan komitmen PPBM untuk Indonesia.

Tinggalkan Komentar