Cantona Bareng Extacy Dominasi Kelas Lovebird, Kacer The King Nyeri Di Latpres Perdana Simphony BC Gresik
AGROBISBURUNG.COM – GRESIK. Masih lekat dalam ingatan, Simphony BC menggelar Grand Launching 16 Desember silam. Dan, mereka tetap konsisten, saat Sabtu (23/2), menggelar latpres perdana di gantangan yang terletak di Perum Grand Simphony, Srembi, Belakang Masjid Agung Gresik. “Ini semua karena permintaan kicau dan kekek mania. Awalnya kepikiran bikin latpres satu bulan dua kali tapi akhirnya dimampatkan saja dulu sebulan sekali. Ya, kita masih belajar, belum bisa kayak yang ‘tua-tua’. Sekalian, saya ucapkan juga banyak terima kasih disertai permohonan maaf jika ada kekurangan dalam penyajian serta kemasan gelaran secara kesuluruhan,” papar Yulistianto, punggawa Simphony BC.
Sementara, jalannya lomba, di kelas Lovebird Dewasa A sempat terjadi adu gaya konslet antara nomer gantangan 55 dan 32. Bahkan, nomer 32 sempat mendapat sebutan juri, bonus 2, jika dikonversikan bebas sekitar 1 menitan lebih. Bahkan, ada yang pernah merekam dan berujar saat event BSBC Dukun, ketika top perform bisa sampai 2 menit 15 detik. Belakangan diketahui, pemilik nomer tersebut berjuluk Cantona dengan pemilik atas nama Dedi Kidal. Keseluruhan, BOB juara 2 serta sebelumnya nyeri, juara 1 2 kali, Lovebird A dan C, kelas B harus puas berada di urutan 2, di bawah ‘Ninja’ nya Mukhlisin.
Sedangkan Lovebird Extacy besutan Kiwe Suramadu Surabaya dengan bendera Qwenet BF yang dikenal sebagai breeder lovebird, mendominasi kelas Baby M2, nyeri di 3 kelas sekaligus. Juara 2 M2 A, juara 1 untuk B dan C serta juara 2 BOB Lovebird Balibu. “Semalam sebelum lomba di dor pakan kenari, perawatan harian umbaran. Berangkat lomba baru dikerodong, setiap hari di dalam posisinya berpasangan dengan yang jantan,” papar Kiwe didampingi rekan.
Di kelas Kacer, The King Suparno Pakal yang datang lebih pagi dibanding peserta lain, berhasil nyeri di dua kelas, A juara 2 dan juara 1 sesi B. ‘Biasanya bisa stabil juara satu terus. Perawatan harian jangkrik lima pagi dan sore, tidak pernah dijemur habis mbongkar,” papar Mr Parno sesaat sebelum berkendara pulang meninggalkan arena lomba.
Tinggalkan Komentar