KSF Jatim, Komunitas Kolektor Cucak Ijo dan Murai Batu Jagoan
AGROBISBURUNG.COM – MOJOKERTO. Eksistensi dan kredibilitas sebuah bird club (BC) atau tim komunitas perburungan, sangat tergantung pada tiga hal utama. Kekompakkan tim, koleksi burung jawara, dan kiprah tim di arena kontes. Ketiga hal itulah yang selama ini dimiliki KSF Jatim di arena kontes kicauan. Meski anggota KSF Jatim berasal dari beberapa kota, seperti Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
Tim yang dikomandani Aryo BM itu, akhir-akhir ini jadi buah bibir kicau mania. Lantaran puluhan koleksi burungnya yang selalu jadi juara diberbagai arena di Jawa Timur. Baik di event gantangan (latpres/latber), event PBI, NZR, BnR, dan Radjawali Indonesia. Apalagi tim ini dikenal sebagai kolektor Cucak Ijo dan Murai Batu pendulang prestasi.
“Burung-burung andalan yang dimiliki KSF Jatim, memang fakta. Semua berkat aktivitas kita yang selalu sharing untuk perawatan. Apalagi di tim kami punya perawat bertangan dingin, Mas Siswanto. Jadi kita kumpul juga saling berbagi tips dan trik merawat burung agar berkualitas stabil,” ungkap Lukman, salah satu anggota KSF Jatim asal Mojokerto pemilik Cucak Ijo Sadewa.
Masih menurut Lukman, beberapa cucak ijo dan murai batu pilih tanding di KSF Jatim, sudah langganan juara. Burung-burung itu kinerja dan kualitasnya stabil. Silaturrahmi di berbagai arena gantangan dan lomba besar, selalu diagendakan secara bergiliran. Hal itulah yang membuat KSF Jatim makin moncer di arena kontes kicauan.
Sederet Cucak Ijo andalan KSF Jatim sudah tak asing di blantika kicauan. Sebut saja Sadewa milik Lukman, Petruk milik H. Dian, Naruto milik Mr. Siswanto, Sanrais dan Lopster milik Risal. Semua gacoan cucak ijo itu sudah menorehkan prestasi luar biasa, baik di lomba lokalan hingga lomba berlevel nasional.
Hal senada juga diukir para murai batu jawara andalan KSF Jatim. Ada murai batu Wisanggeni milik Bos Aryo BM, Thor milik H. Tomi, Banaspati milik Alfian, Drupadi milik Made, Ganesha milik Farizky, dan Brantas milik Yuyus. Murai batu dan cucak ijo rupanya menjadi dua jenis burung andalan bagi KSF Jatim. Hal itu terbukti dengan beberapa kali tim pimpinan Aryo BM ini mampu torehkan prestasi di beberapa kota.
“Masalah perawatan, masing-masing jenis burung hampir sama. Tinggal kita memahami bagaimana karakter burung itu di alam. Baru kemudian kita kolaborasikan perawatan hariannya. Atas kiprah dan ketajaman insting Mas Siswanto, akhirnya burung-burung koleksi anggota KSF Jatim selama ini bisa catatkan prestasi,” ujar Lukman menegaskan.
Bagi alumnus Universitas Negeri Surabaya itu, berkomunitas di KSF Jatim rasanya nyaman dan penuh persaudaraan. Selain berbagi ilmu dan skill dalam perawatan burung, di setiap kumpul, juga merencanakan agenda mengikuti kontes. Dengan demikian, KSF Jatim bisa bersilaturrahim dengan berbagai komunitas burung, pengelolah gantangan, hingga lintas event organizer.
“Meski anggota KSF Jatim berasal dari berbagai kota, kita tetap seperti saudara. Semua berangkat dari kesamaan hobi. Hal terpenting di KSF Jatim adalah rasa persaudaraan dan tukar pengalaman dalam perawatan burung jawara. Lainnya, kita bisa punya komunitas positif yang bisa diajak komunikasi kapanpun demi hobi yang kita jalani,” ucap Lukman yang kesehariannya bergiat di SMAN 1 Bangsal – Mojokerto.
Tinggalkan Komentar