Peserta Full, ASP Masih Joss, Basa-Basi Tak Tertandingi di LPJB-Pantura I # 2019 Cirebon

AGROBISBURUNG.COM – CIREBON. Liga Perkutut Jawa Barat (LPJB)-Pantura Seri II Putaran I dimulai. Lomba pembukaan yang disponsori pakan burung juara PHOENIX ini, Cirebon mendapat kehormatan sebagai tuan rumah, yang berlangsung di lapang P3SI Pengda Cirebon, Perumahan TNI AL, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Cirebon, Minggu, 27 Januari 2019. Diiringi cuaca kurang bersahabat sejak pagi, jumlah peserta full. Bahkan, terdapat sejumlah kungmania yang tidak kebagian tiket. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari seputar Jabar, tetapi juga dari blok Jabodetabek dan Jateng.

Dari empat kelas yang dilombakan, tuan rumah berhasil menguasai papan atas kejuaraan di kelas dewasa yunior, piyik yunior dan piyik hanging. Sedangkan tim tamu berhasil mencuri gelar di kelas dewasa senior. Adalah Basa-Basi, andalan Budi SP Semarang, yang kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai burung berkelas, bermental juara. Burung bergelang TRIMURTI ini tampil dominan sejak babak pertama hingga babak akhir.

Di kelas dewasa yunior, God Bless (Ratu), andalan Susanto Cirebon, mengawal debutnya dengan manis di kelas dewasa, setelah merajai kelas piyik yunior di LPJB 2018 lalu. God Bless berhasil mengendalikan persaingan, setelah betarung dengan pesaing utamanya, Dewa Cinta (L-Drago) milik Budi SP Semarang dan Jordan (Dewantara), milik Irawan Pemalang.

Di kelas piyik yunior, ASP BF Cianjur, masih membuktikan sebagai peternak yang sukses melahirkan generasi burung juara. Setelah menguasai LPJB 2018 dan Liga Pantura 2018, kali ini ASP tampil dengan andalan-andalan anyarnya di kerekan setengah tiang, dan siap mengulangi kesuksesannya. Salah seekor andalan terkini, yakni Bintang Flamboyan, berhasil memenangkan persaingan dengan Suara Agung (PVJ) milik Wanly Bandung, dan Ali Baba (Graha) milik Palem Team Tasikmalaya.

Di kelas hanging, Cirebon kembali melahirkan salah seorang peternak debutan potensial, dengan mengorbitnya Jhon Key (MBA) milik Yusup Cirebon. Jhon Key berhasil mengalahkan burung-burung debutan lainnya, seperti Naga Kencana (ABP) milik Maman/Afunk Tasikmalaya dan Sangkuriang (Desi BM) milik Barna Cirebon, yang akhirnya finish diurutan kedua dan ketiga.

Lomba yang sejak pagi diselimuti awan mendung sejak pagi hari, dan diiringi angin kencang beberapa kali, akhirnya benar-benar tak kuasa dengan kondisi alam. Lomba pun harus berakhir dibabak keempat dimenit-menit awal, karena hujan turun. Meski begitu, perolehan nilai sudah lebih dari cukup dalam menentukan burung-burung mana yang layak menempati papan atas dan berhak memperoleh poin di putaran pertama ini.