Breeder Camport Mr. Aris Combes Tetap Selalu Optimis Meski “Gagal” Untuk Hasilkan Anakan Blackthroat

AGROBISBURUNG.COM – BREEDING. Usai gelaran Kapolsek Sedati Cup 1 di Gantangan RKN, Minggu (30/12), agrobisburung.com bersama sejumlah rekan Combes (Community Blackthroat Sanger Sidoarjo), bersua dengan Aris, salah seorang member, domisili sekitar 200 meteran dengan arena lomba yakni di Alam Permai 7 Desa Bonosari Sidoarjo. Sebelum beranjak ke inti pembicaraan. Komunitas seperti Combes kerap mendatangi event dengan kelas campuran import di dalamnya.

Nah, Camport yang orisinil, belum silangan terdiri dari burung jenis Sanger, Blackthroat, Mozambik. Kenapa mereka eksis sampai sekarang? “Ya, karena mereka burung masteran, buat isian seperti jenis kenari, kenari isian Blackthroat, istimewa, jadi selalu dibutuhkan orang,” papar Wahyu Emes, rekan camport Rungkut Surabaya, yang ikut menemani.

Aris sendiri sudah sekitar 5 tahunan ternak Blackthroat. “Lima tahun breeding tiga tahun ‘busung’, gagal menghasilkan anakan. Dua tahun setelahnya bisa, tapi hanya dua ekor. itu awalnya saya bersentuhan dengan jenis camport,” kenang Aris. Kapok? kagak, berdasar pengalaman kru Combes, memang hampir semua breeder kesulitan menghasilkan anakan sampai jadi.

Kadang, ada yang jual harga Rp 3.5 jutaan, sepasang Blackthroat sedang mengerami, telur jelas ada, tapi jaminan menetas belum ada yang berani memastikan. “Seperti itu sudah resiko dan biasa,” papar. Bisa dibayangkan, hobi yang seharusnya senang, ternyata bukan senyuman yang tersirat, malah dongkol hati dan dompet bonyok di depan mata.

Namun, penghobi sekaligus breeder seperti Aris, sepertinya tidak kapok, malah koleksi ternakan, baik induk maupun anakan, malah membuat padat populasi dalam sangkar seperti Lovebird, Kenari sampai Pipit Zebra (Zebra Finch), jamak disertakan dalam beauty contest. “Di tahun baru ini, saya malah ingin memperbaiki stok indukan, itulah gunanya komunitas, selalu ada celah untuk mencari jalan keluar terutama soal breeding,” pungkasnya.