Sempat Diumbar Setahun, Marcopolo buktikan keyakinan H Djainuri akan kehebatannya
SURABAYA. Kung Mania yang satu ini bener benar Excelent terjun di hobi perkutut, dalamkurun waktu dua tahun terjun di perkutut satu demi satu prestasi hebat diraihnya.Tidak banyak kungmania yang bisa meraihnya dalam waktu seumur jagung apalagi raihanprestasi itu di capai saat sosok H Djainuri super sibuk sebagai Kepala di PTKAI, Deputy Executive Vice President .Setelah Cheng Ho mengukir prestasi Indah di Bali, kembali salah satu koleksijawara terbaik H Djainuri Sultan bernama Marcopolo yang diturunkan di dewasayunior sukses mengalahkan jawara jawara terbaik di tanah air.
Berdebar bercampur rasa penasaran ikut serta dalam kemenangan Marcoplo di konkurs nasional LPI Kejurnas Cup 2018 di Semarang, maklum untuk kesekian kalinya kemenangan jago jago terbaiknya harus dilewatkannya karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkannya. Namun bukan masalah, dengan managemen yang diterapkannya pada tim Sultan BF dan mempercayakannya pada seorang mekaniknya Marcopolo tetap bisa mencapai preatasi istimewa.
Padahal menurut H Djainuri, Marcopolo bukanlah burung “hebat” banyak yang pesimis akan kualitasnya namun feeling dan naluri pemilik Sultan Bf berbeda. Marcopolo muda diumbarnya hampir setahunan dan mulai diangkat saat konkurs LPJT di Blitar beberapa waktu lalu dan mulai terlihat peak peformnya sudah semkain bagus. Itulah awal mulanya Marcopolo mulai menjadi jawara hebat. “ Jika bukan karena hobi ngak mungkin burung mahal diumbar sampai setahun dan saya melakukannya dan mengawali semuanya karena memang suka dan hobi perkutut. dan ketika direnungkan pilihan untuk mencari mekanik khusus untuk jago jago handal Sultan bf semuanya bisa menenangkannya,”ujar H Djainuri yang juga merangkul para pemula dalam liga piyik hanging Sultan BF.
Lebih jauh sosok yang memang selalu santai ini menjabarkan bahwa namanya hobi (perkutut) harus bisa membaca dan mempelajari semuanya dengan cermat. Dan kalau sudah hobi susahpun harus dibuat senang dan senangpun harus dijadikan kebanggaan karena naluri hobi itu berebda satu dengan lainnya. Hobi perkutut itu memberikan pelajaran yang sama dengan filosofi yang diyakininya. Untuk itu H Djainuri benar benar akan memulainya dari tingkatan paling dasar untuk terjun di perkutut yaitu di piyik hanging (yang sudah dilewatinya dengan prestasi Cheng Ho).
“Berkarya (breeding & berlomba) itu penting untuk dirinya namun kepuasan berkarya tadi akan menjadi penting ketika sama persepsinya. Artinya keberhasilan yang dicapai oleh tim Sultan saat ini bukan dari dirinya namun dari penilaian orang lain yang mengakui bahwa jago Sultan BF seperti Cheng Ho dan juga Marcopolo itu itu bagus. Dan satu lagi cita cita saya adalah mengubah persepsi hobi perkutut itu bukanlah milik orang mampu saja … siapapun bisa memainkan peran yang sama di hobi perkutut,” kata H Djainuri, Kungmania Surabaya yang bakal mempersiapkan lapangan nasional permanen di Surabaya
Tinggalkan Komentar