Piala Jatim, Kontes Penuh Sensasi Persembahan Radjawali Indonesia
Radjawali Indonesia (RI) benar-benar mampu bikin gebrakan. Gelaran kontes kicauan bertajuk Piala Jawa Timur, mendobrak keterkungkungan kicau mania. Hobi burung yang dipandang sebagai potensi kecil, berkat event RI seluruh komunitas kicau mania eksis menunjukkan kelasnya.
Bertempat di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketintang, Piala Jawa Timur menjadi titik awal kontes kicauan eksekutif. Tak hanya pada kemasan lomba, melainkan dari sistem pelayanan hingga jumlah kicau mania yang hadir pun cukup fantastis. Tak kurang dari 2.368 peserta kontes pun, membanjiri kampus Unesa yang teduh itu.
Kontes dengan pendaftaran termahal, jumlah kelas lomba terbanyak, sistem penilaian demokratis, dan lika-liku jalannya lomba, lengkap ada di event ini. Bahkan lomba yang diawali pukul 10.38 WIB itu baru kelar sekitar pukul 21.15 WIB. Semua sensasi kicau mania sejati dipertontonkan disini. Ya, di event Piala Jawa Timur karya Radjawali Indonesia.
Data Juara Terlengkap Piala Jatim 2018 feat RI di UNESA Surabaya
“Lomba burung itu termasuk potensi ekonomi kreatif. Siapa yang mampu menelurkan inovasi, tentu akan diikuti kicau mania. Semua hal tentu harus diperhatikan dan dicermati agar mampu memberikan suguhan terbaik. Apapun eventnya, bila konsep ekonomi kreatif dipegang teguh, pasti memberikan keuntungan bersama,” ujar Welly Limantara, Ketua Panitia Piala Jawa Timur – Radjawali Indonesia.
Hal itu teraktualisasi di biaya pendaftaran yang dibandrol dari 1 juta hingga Rp.50.000,-/burung. Meski ada kelas yang terbilang mahal, namun animo kicau mania nusantara nyatanya terwujud. 38 gantangan khusus kelas Murai Batu pun ludes terjual sebelum lomba digelar pada 11 November 2018.
Al hasil, Kaji Said asal Gresik mampu memboyong predikat juara umum Single Fighter. Sedangkan di kategori team, DT Arowana asal Malang yang dikomandani Gus A’an pun mampu menunjukkan kelasnya sebagai team kolektor kicauan berkualitas dan pilih tanding. DT Aromana Malang dinobatkan sebagai Juara Umum Team di Piala Jawa Timur. Baik Kaji Said Gresik maupun DT Arowana Malang, berhak atas trophy eksklusif dan uang pembinaan
Sementara itu, di sistem penilaian, Sofyan Juandi yang juga Panglima Radjawali Indonesia, melakukan proses demokratisasi penilaian. Cara yang ditempuh baru kali pertama ada di Jawa Timur. Khususnya dalam penilaian burung jenis Hwa Mey. Sebelum burung digantangkan di lapangan B, Sofyan Juandi didampingi unsur panitia dan seluruh juri, menjelaskan sistem penilaian kepada peserta. Al hasil, beberapa aturan krusial pun di sepakati dan lomba pun berjalan sukses.
“Saya sudah melakukan sistem ini mulai dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kini giliran di Jawa Timur. Anda lihat sendiri bagaimana antusiasnya dan tanggapan komunitas Hwa Mey Jawa Timur. Saya salut atas pemahaman mereka dan ini adalah pertanda baik untuk lomba burung berkicau, khususnya jenis Hwa Mey,” ujar Sofyan dengan mimik serius sekaligus tampak puas dengan penjurian di Hwa Mey.
Semua penilaian burung itu ada pakemnya, lanjut Sofyan, maka semua pihak harus berani terbuka dan fair play. Pakem itulah yang harus diikuti dengan spesifikasi aturan tertentu. Meski kita harus menyadari, bahwa masing-masing penyelenggara kontes memiliki ciri khas tersendiri.
Seiring dengan jalannya lomba, harus diakui masih saja ada oknum dan segelintir kicau mania yang masih temperamental. Selama lomba, sedikitnya ada 4 peristiwa keributan. Lucunya, 3 keributan terjadi justru antar kicau mania sendiri yang saling merasa tersinggung. Sedangkan 1 keributan dipicu oleh proses penilaian yang dianggap tidak fair oleh beberapa komunitas kicau mania.
Terlepas dari lika-liku itu, harus diakui bila event gelaran Radjawali Indonesia memang berbeda dengan gelaran penyelenggara lainnya. Event Piala Jawa Timur yang dimotori Radjawali Indonesia benar-benar lomba kelas nasional. Siapapun burung yang jadi juara, tentu saja sudah bertarung dengan jawara asal daerah lain di wilayah nusantara ini.
Imron Brekele, menyatakan kegembiraannya dengan kesuksesan yang digelar di Unesa. Menurutnya, jajaran Radjawali Indonesia Pengurus Jawa Timur, sudah berdaya upaya maksimal memberikan pelayanan terbaik. Bila masih ada kekurangan disana-sini, tentu hal itu akan jadi catatan dan akan dilakukan proses perbaikan.
“Saya maupun jajaran Radjawali Indonesia Jawa Timur, berharap lomba ini menjadi ikon gelaran istimewa di Jawa Timur. Oleh karenanya, kita sudah agendakan untuk gelaran lanjutan di tahun depan. Apa yang kita lakukan sudah kita siapkan jauh hari. Bila kini masih ada berbagai kekurangan, tentu atas nama panitia dan Radjawali Indonesia Jawa Timur saya mohon maaf yang setulus-tulusnya,” ungkap Imron yang tergolong kicau mania kawakan asal Surabaya itu.
Data Juara Terlengkap Piala Jatim 2018 feat RI di UNESA Surabaya
Oleh karenanya, sebagai bentuk penghargaan atas setiap komunitas kicau mania, mulai hadiah, piala, hingga doorprise pun terbilang istimewa. Khusus doorprise 1 unit motor Honda diraih kicau mania asal Sumenep. Sementara penghargaan istimewa diberikan panitia kepada H. Jay asal Banjarmasin, sebagai peserta terjauh dalam event Piala Jawa Timur 2018. abuse
Tinggalkan Komentar