GRESIK, agrobisburung.com – Minggu (7/3) saat kopdar SMM Road To Gresik, 2 wajah baru berhasil menorehkan prestasi sekaligus menarik perhatian peserta yang hadir. Mereka adalah Murai Batu Harley Mamung Adira Madiun serta Pegasus Rey Woy Ai Ni BC Surabaya.”Sebenarnya sudah lama diajak teman teman untuk ikut SMM, berhubung baru mabung bisa ikutnya sekarang dan alhamdulillah bisa juara satu saat sesi B,” buka Mamung.
Harley, tipikal burung dengan gaya sujud ngeply serta durasi kerja awal sampai akhir tanpa jeda. “Tidak ada ngetem sama sekali, isian sampe dengan sekarang pada saat sujud Cililin, kepala naik ke atas nyambung Kenari, waktu di atas baru pakai kasar kasar Cucak Jenggot serta Lovebird, biasanya waktu mukul ngeply dia pakai Rambatan sama Siri Siri, besetan kecil kecil,” imbuhnya.
Dikatakan pula sejak pegang mulai Januari 2017, setelan Harley semua sama, tidak ada yang berubah. “Jelang lomba jumat istirahat tidak tenggaran, jumat sabtu jangkrik kita tambah jadi masing masing empat puluh, malemnya ditambahi sesendok peres kroto. Hariannya pagi jangkrik lima, dijemur kemudian diangin anginkan, makan, habis gitu masuk tenggaran, jam tiga sore persis wajib keluar, masuk sangkar kemudian turun ke keramba mandi setelahnya makan diangin anginkan masuk di rumah sekitar jam tujuh atau delapan malam dikerodong lagi. Sebagian waktunya dihabiskan di tenggaran dan sendiri, ditemani burung masteran,” pungkasnya.
Sementara Rey dari Woaini BC Surabaya sukses mengawal Pegasus raih double winner serta bendera merah mutlak saat kelas MB Friska. “Kebetulan Pegasus sudah banyak berprestasi di wilayah Bandung, karena lagi bangun rumah, dipegang perawat saya di sana, baru satu tahun ini di Surabaya tapi totalnya sudah tiga tahunan saya pegang,” ujar Rey.
Berbekal tonjolan, utamanya Kapas Tembak, Kenari, Cililin tanpa ring Harley mampu menarik perhatian juri. “Kalau usia, kemungkinan tujuh larasan, soalnya di tempat saya sudah tiga kali. Dan, Harely sudah pernah diternakan, anaknya ada tujuh di antaranya tiga betina. Saya breedingnya di Majalengka, jadi Harley ini indukan, sejak saya tarik ke surabaya lagi betinya mati. Kebetulan anaknya paling tua usia sembilan bulan dan lepas trotol nanti saya coba siapa tahu bisa niru Pegasus,” tandasnya. AB-IKO
Tinggalkan Komentar